Contoh Makalah KEBIDANAN Tentang Sepsis pada Bayi Baru Lahir
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sepsis pada
bayi baru lahir masih merupakan masalah yang belum dapat dipecahkan dalam
perawatan dan penanganan bayi baru lahir. Di negara berkembang hampir sebagian
besar bayi baru lahir yang dirawat mempunyai kaitannya denagn sepsis. Hal yang
sama ditemukan pada negara maju yang dirawat di unit intensif bayi baru lahir.
Disamping morbiditas, mortalitas tinggi ditemukan pada penderita sepsis bayi
baru lahir.
Perjalanan
penyakit sepsis neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga sering sekali tidak
terpantau,tanpa pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam 24 sampai 48
jam.
B. Rumsan
Masalah
- Apa yang dimaksud
dengan sepsis neonatorum?
- Bagaimana
patofisiologi sepsis neonatorum?
- Apa manifestasi
klinis dari sepsis neonatorum?
- Bagaimana diagnosis
pada sepsis neonatorum?
- Bagaimana management
sepsis neonatorum?
C. Tujuan
Penulisan
- Mengetahui definisi
sepsis neonatorum.
- Memahami
patofisiologi sepsis neonatorum.
- Mengetahui
manifestasi klinis dari sepsis neonatorum.
- Mengetahui diagnosis
dari sepsis neonatorum
- Mengetahui cara
penanganan dari sepsis neonatorum
BAB II
PEMBAHASAN
- Definisi
Sepsis adalah
sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala
infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik.
(Doenges, 1999)
Sedangkan
sepsis neonatorum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala
sistematik dan terdapat bakteri dalam darah. Perjalanan penyakit sepsis
neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga sering sekali tidak terpantau,tanpa
pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam 24 sampai 48 jam. (Surasmi,
2003)
Berikut ini
adalah beberapa definisi atau pengertian dari sepsis neonatorum atau sepsis
pada neonatus yang perlu diketahui(Maryunani, 2009), yaitu:
a.
Sepsis neonatorum atau septicemia neonatorum merupakan
keadaan dimana terdapat infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh. Sepsis merupakan respon
tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan jaringan lain
b.
Sepsis bakterial pada neonatus adalah sindrom klinis dengan
gejala infeksi sistemik dan diikuti dengan bakterimia pada bulan pertama
kehidupan. (WHO, 1996)
Sepsis
merupakan suatu proses berkelanjutan mulai dari infeksi, SIRS (Systeic
Inflammatory Respopnse Syndrome), sepsis, sepsis berat, syok septic, disfungsi
multiorgan dan akhirnya kematian.
- Patofisiologi
Sepsis dimulai
dengan invasi bakteri dan kontaminasi sistemik. Pelepasan endotoksin oleh
bakteri menyebabkan perubahan fungsi miokardium, perubahan ambilan dan
penggunaan oksigen, terhambatnya fungsi mitokondria, dan kekacauan metabolik
yang progresif. Pada sepsis yang tiba-tiba dan berat, menimbulkan banyak
kematian dan kerusakan sel. Akibatnya adalah penurunan perfusi jaringan,
asidosis metabolik, dan syok, yang mengakibatkan disseminated intravaskuler
coagulation (DIC) dan kematian.
Mikroorganisme
atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus melalui beberapa cara
(Surasmi, 2003), yaitu :
Pada masa antenatal atau sebelum lahir. Pada masa antenatal kuman
dari ibu setelah melewati plasenta dan umpilikus masuk kedalam tubuh bayi
melalui sirkulasi darah janin. Kuman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat
menembus plasenta,antara lain virus rubella, herpes, situmegalo, koksari,
hepatitis, influenza, parotitis. Bakteri yang dapat melalui jalur ini, antara
lain malaria, sifilis, dan toksoplasma.
Pada masa
intranatal atau saat pesalinan. Infeksi saat persalinan terjadi karena kuman
yang ada pada vagina dan serviks naik mencapai korion dan amnion. Akibatnya,
terjadi amnionitis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilikus masuk ke
tubuh bayi. Cara lain, yaitu saat persalinan, cairan amnion yang sudah
terinfeksi dapat terinhalasi oleh bayi dan masuk ke tyraktus digestivus dan
trakus respiratorius, kemudian menyebabkan infeksi pada lokasi tersebut. Selain
melalui cara tersebut diaras infeksi pada janin dapat terjadi melalui kulit
bayi atau port de entre lain saat bayi
melewati jalan lahir yang terkontaminasi
oleh kuman (misalnya herpes genitalis, candida albika, dan n.gonnorea).
Infeksi pascanatal atau
sesudah persalinan. Infeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi
akibat infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim (misalnya melalui
alat-alat: penghisap lendir, selang endotrakea, infus, selang nasogastrik, botol
minuman atau dot). Perawat atau profesi lain yang ikut menangani bayi dapat
menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial.Infeksi juga dapat terjadi melalui
luka umbilicus.
- Manifestasi Klinis
Tanda dan
gejala sepsis neonatorum umumnya tidak jelas dan tidak spesifik serta dapat
mengenai beberapa sistem organ. Berikut ini adalah tanda dan gejala yang dapat
ditemukan dapa neonatus yang menderita sepsis.
Gangguan
nafas seperti serangan apnea, takipnea dengan kecepatan pernafasan
>60x/menit, cuping hidung, sianosis, mendengus, tampak merintih, retraksi
dada yang dalam: terjadi karena adanya lesi ataupun inflamasi pada paru-paru
bayi akibat dari aspirasi cairan ketuban ibu. Aspirasi ini terjadi saat intrapartum
dan selain itu dapat menyebabkan infeksidengan perubahan paru, infiltrasi, dan
kerusakan jaringan bronkopulmonalis. Kerusakan ini sebagian disebabkan oleh
pelepasan granulosit dari protaglandin dan leukotrien.
Penurunan
kesadaran, kejang, ubun-ubun besar menonjol, keluar nanah dari telinga,
ekstensor kaku: terjadi karena sepsis sudah sampai ke dalam manifestasi umum
dari infeksi sistem saraf pusat. Keadaan akut dan kronis yang berhubungan
dengan organisme tertentu. Apabila bayi sudah mengalami infeksi pada selaput
otak (meningitis) atau abses otak menyebabkan penurunan kesadaran, hal tersebut
juga menyebabkan ubun-ubun besar menonjol (berisi cairan infeksi) dan keluarnya
nanah dari telinga. Dalam hal terganggunya sistem saraf pusat ini kemungkinan
terjadi gangguan saraf yang lain seperti ekstensor kaku.
Hipertermia
(> 37,7◦C) atau hipotermi (<35 atau="" bakteri="" bayi="" dalam="" dari="" disekresikan="" karena="" ketidakstabilan="" menanggapi="" o:p="" oleh="" organisme="" pirogen="" respon="" saraf="" simpatik.="" sistem="" terjadi="" tubuh="" yang="">35>
Tidak mau
menyusu dan tidak dapat minum adalah respon keadaan psikologis bayi yang tidak
menyenangkan terhadap ketidakstabilan suhu tubuhnya, serta nanah yang keluar
dari telinga
Kemerahan
sekitar umbilikus terjadi karena bakteri dapat bertumbuh tidak terkendali di
saluran pencernaan, apalagi jika penyebab sepsis pada bayi terjadi dimulai dari
infeksi luka umbilikus.
Berdasarkan
manifestasi klinis yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa tanda
dan gejala pada bayi yang mengalami sepsis neonatorum saling berhubungan baik
dari perjalanan infeksi, proses metabolik, dan tanda neurologi bahkan
psikologinya saling berhubungan.
- Diagnosis
Diagnosis
sepsis dapat di tegakkan dengan:
1.
Anamnesa dan pemeriksaan fisik atau
berdasarkan gejala klinis
2.
Tes laboratorium yang mendukung
dalam membuat anamnesis
- Management
1.
Perawatan suportif
Perawatan
suportif diberikan untuk mempertahankan suhu tubuh normal, untuk menstabilkan
statuskardiopulmonary, untuk memperbaiki hipoglikemia dan untuk mencegah
kecenderungan perdarahan. Perawatan suportifneonatus septik sakit (Datta, 2007)
meliputi sebagai berikut:
1.
Menjaga kehangatan untuk memastikan temperature. Agar bayi
tetap normal harus dirawat di lingkungan yang hangat. Suhu tubuh harus dipantau
secara teratur.
2.
Cairan intravena harus diperhatikan Jika neonatusmengalami
perfusi yang jelek, maka saline normal dengan10 ml / kg selama 5 sampai 10
menit. Dengan dosis yang sama 1 sampai 2 kali selama 30 sampai 45 menit
berikutnya, jika perfusi terus menjadi buruk. Dextrose(10%) 2 ml per kg pil
besar dapat diresapi untuk memperbaiki hipoglikemia yang adalah biasanya ada
dalam sepsis neonatal dan dilanjutkan selama 2 hari atausampai bayi dapat
memiliki feed oral.
3.
Oksigen mungkin diperlukan jika bayi tersebut apnea atau
napas tidak memadai
4.
Vitamin K 1 mg intramuskular harus diberikan untuk mencegah
gangguan perdarahan
5.
Makanan secara enteral dihindari jika neonatus sangatsakit
atau memiliki perut kembung. Menjaga cairan harus dilakukan dengan infus IV.
6.
Langkah-langkah pendukung lainnya termasuk stimulasilembut
fisik, aspirasi nasigastric, pemantauan ketat dankonstan kondisi bayi dan
perawatan ahli
2.
Terapi pengobatan
Prinsip
pengobatan pada sepsis neonatorum adalah mempertahankan metabolisme tubuh dan
memperbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan intravena termasuk kebutuhan
nutrisi dan monitor pemberian antibiotik hendaknya memenuhi kriteria efektif
berdasarkan pemantauan mikrobiologi, murah dan mudah diperoleh, dan dapat
diberi secara parental. Pilihan obat yang diberikan adalah ampisilin,
gentasimin atau kloramfenikol, eritromisin atau sefalosporin atau obat lain
sesuai hasil tes resistensi. (Sangayu, 2012)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sepsis
neonatorum adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan
gejala-gejala infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistematik dan
terdapat bakteri dalam darahyang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok
septik. Perjalanan penyakit sepsis neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga
sering sekali tidak terpantau,tanpa pengobatan yang memadai bayi dapat
meninggal dalam 24 sampai 48 jam.
B.
Saran
Dengan
disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat menelaah
dan memahami serta menanggapi apa yang telah penulis susun untuk kemajuan
penulisan makalah selanjutnya dan umumnya untuk lebih dalam asuhan keperawatan
dalam kasus sepsis neonatorum.
DAFTAR PUSTAKA
- Darsana, Wayan.
Laporan Pendahuluan Sepsis Neonatorum. 18 September
2010.http://darsananursejiwa.blogspot.com/2010/09/laporan-pendahuluan-sepsis-neonatorum.html
- Datta, Parul. 2007.
Pediatric Nursing. JAYPEE:New Delhi
- Doenges, Marilynn E.
1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi.Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta
- Indri. Asuhan
Keperawatan Sepsis Neonatorum. 11 Mei 2009. http://indri-dpl.blogspot.com/2009/05/asuhan-keperawatan-sepsis-neonatorum.html
- NANDA. 2012. Aplikasi
Asuhan Keperawatan NANDA NIC-NOC. Media ihardy:Yogyakarta
- Maryunani, Anik.
2009. Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit Pada Neonatus. Penerbit Buku
Kesehatan: Jakarta
- McMillan, Julia A.
2006. Oski’s Pediatrics Principles & Practice. Lippincott Williams
& Wilkins: USA
- Udara, Sangayu.
Sepsis Neonatorum. 16 Mei
2012.http://udarajunior.blogspot.com/2012/05/sepsis-neonatorum.html
- Surasmi, Asrining. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Comments
Post a Comment